Gejala Hiperopia

 

Hyperopia, juga dikenal sebagai rabun jauh, adalah gangguan penglihatan yang cukup umum yang mempengaruhi hampir seperempat dari populasi orang dewasa. Mereka yang memiliki penglihatan hyperopia dapat dengan jelas melihat objek dari dekat, tetapi mengalami kesulitan untuk fokus pada objek yang jauh. Gangguan ini kadang-kadang disebut "hipermetropia", daripada penglihatan hiperopia.

Sulit bagi seseorang dengan rabun jauh untuk memisahkan bidang penglihatan dari penglihatan tepi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa retina terletak di dekat pusat retina dan dihubungkan oleh saraf optik ke otak. Hal ini mengakibatkan ketidakmampuan untuk memfokuskan bidang pandang ke satu titik fokus. Ini mengarah pada fakta bahwa gambar pada retina menjadi buram, yang mengarah pada penglihatan kabur.

Rabun jauh sering menyebabkan masalah dengan penglihatan normal

Ini termasuk kesulitan membaca dan menulis. Selain itu, penderita rabun jauh seringkali mengalami kesulitan dalam melihat objek tertentu di malam hari.

Jenis lain dari hyperopia disebut presbiopia, yang mempengaruhi masalah penglihatan sentral yang terkait dengan kondisi hyperoxic. Presbiopia mempengaruhi kemampuan mata untuk memfokuskan penglihatan sentral bila diperlukan. Ini memperumit tugas seperti membaca, menulis, menggunakan komputer, dan tugas lainnya, dan mungkin memerlukan tindakan korektif dari orang tersebut.

Mereka yang memiliki penglihatan hiperopia juga dapat dilahirkan dengan kondisi genetik yang dikenal sebagai albinisme okular. Kondisi ini menyebabkan iris mata memproduksi lebih sedikit melanin, pigmen warna yang menyerap cahaya. Hal ini menyebabkan mata menghasilkan warna kuning-hijau yang tidak alami.

Karena hubungannya dengan penglihatan yang buruk, rabun jauh sering menjadi diagnosis pada mata anak-anak. Penyebab paling umum dari gangguan ini adalah karena retina memiliki jumlah pembuluh darah yang tidak mencukupi di dekatnya.

Beberapa peneliti percaya bahwa penyebab genetik dari penglihatan hyperopia sebenarnya jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya, dan ditemukan bahwa jenis gangguan penglihatan ini sebenarnya diturunkan melalui garis ibu. Ini mungkin menunjukkan bahwa gangguan tersebut memiliki dasar keturunan.

Untungnya, ada sejumlah obat yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi hiperopia dan beberapa di antaranya termasuk retinoid, bromokriptin, Luteinizing hormone (LH), terapi fotodinamik (PDT), dan dalam beberapa kasus Luteinizing Enzyme (LE). SOL). Bahkan ada prosedur pembedahan yang bisa dilakukan, seperti operasi lasik mata untuk mengoreksi rabun jauh.

Namun, banyak pengobatan alami yang semakin populer untuk mengobati kondisi hiperopia

Ini termasuk hal-hal seperti ramuan Cina Huang Qi, yang ditemukan sangat efektif dalam mengobati hiperopia dan kondisi terkait. Ramuan ini sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti mata kering, penglihatan malam yang buruk, dan lingkaran cahaya.

Huang Qi juga mengandung Vitamin B12 dan ginseng herbal Cina, yang merupakan antioksidan yang sangat kuat. Ginseng dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu meningkatkan penglihatan. sirkulasi.

Metode pengobatan yang relatif murah dan efektif adalah operasi laser yang dikenal sebagai operasi mata LASIK, yang sering dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Cara ini sangat efektif dalam meningkatkan penglihatan dan mengurangi efek hyperopia.

Jika kondisi hyperopia tidak diobati, mereka bahkan dapat mengakibatkan komplikasi lebih lanjut dan kerusakan pada mata dan struktur mata lainnya seperti kornea. Untuk mengatasi masalah ini, pasien mungkin perlu mengambil resep atau lensa yang dijual bebas dan memakai kacamata korektif jika perlu.

Salah satu gejala yang paling umum dari kondisi hiperoksia adalah rabun jauh. Ini juga dapat menyebabkan rabun jauh dan astigmatisme. Selain penurunan kemampuan untuk melihat objek dalam jarak dekat, kondisi hyperopia juga dapat menghasilkan penglihatan kabur dan penglihatan kabur.

Bagi mereka yang menderita kondisi hiperoksia, mereka mungkin juga mengalami penglihatan kabur. Hal ini dapat mempersulit mereka untuk melihat sesuatu dengan jelas dan dapat mencegah mereka untuk fokus pada detail close-up. Ini terutama masalah saat mengemudi, membaca atau menonton TV.

Selain kacamata, pasien mungkin juga perlu memakai kacamata yang dapat memperbaiki efek hiperopia dan membantu meningkatkan penglihatan di malam hari. dan siang hari. Ini dapat mencakup lensa kontak, lensa bifokal, dan lensa progresif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *